Auditor Irjen Depdiknas pada Selasa menyelidiki layanan pesan singkat (SMS) yang diduga sebagai jawaban Ujian Nasional (UN) SMU yang beredar pada puluhan telepon seluler (ponsel) siswa SMKN 1 Garut, Jawa Barat, pada hari pertama penyelenggaraan, Senin (22/3). Tim Irjen Depdiknas tersebut terdiri dari Sartono dan Hadiul Anam, yang memberikan keterangan bahwa mereka selain memonitor pelaksanaan UN di kabupaten Garut, juga sekaligus melakukan klarifikasi indikasi kebocoran jawaban, yang dinilai sangat menyesatkan para peserta ujian.

Dari masing-masing 50 soal “B” bahasa Indonesia hanya 17 jawaban yang benar dari SMS, serta dari 50 soal “A” yang benar 10 jawaban, sehingga jika seluruh peserta ujian mengikuti isi jawaban dari pesan singkat itu dipastikan seluruhnya tidak bisa lulus. Kapolres Garut, AKBP Amur Chandra Juli Buana, saat ditemui terpisah menegaskan, tidak terdapat kebocoran jawaban UN di wilayah hukumnya, namun untuk mengusut pengirim SMS masih belum lengkap buktinya.

Sedangkan, Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Garut, H. Komar. M, M.Pd, juga mengemukakan bahwa tidak terdapat kebocoran jawaban UN, sedangkan untuk melacak pengirim SMS bukan merupakan kewenangannya, meski pesan singkat tersebut bisa dikirimkan kepada alamat yang tepat yakni nomor HP para peserta UN.

Mengenai terungkapnya indikasi kebocoran itu berawal saat pihak sekolah melakukan razia HP milik siswa sebelum UN dimulai. SMS jawaban yang beredar tersebut, diduga jawaban mata pelajaran bahasa Indonesia, ujar seorang siswi SMKN 1 Garut peserta UN, yang enggan disebut identitasnya mengaku SMS berisi jawaban itu diterima Minggu (21/3) malam.

Meski mengaku tidak tahu pengirim SMS itu, siswi itu tidak langsung mempercayai kebenaran isinya, karena sumbernya tidak jelas

Sumber : antaranews

Kebocoran Jawaban UN 2010 via SMS di Garut

10 gagasan untuk “Kebocoran Jawaban UN 2010 via SMS di Garut

Tinggalkan Balasan ke armando sianturi Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *