Di bulan ramadhan ini, yang namanya penyakit panas dalam umumnya banyak dialami oleh orang yang sedang berpuasa, karena pola makan yang kurang teratur ketika menyantap menu sahur dan menu buka puasa, Panas dalam (Heat coming in) yang datang tentu akan sangat mengganggu, terutama saat libur panjang seperti sekarang yang biasanya tak lupa diselingi dengan wisata kuliner yang sangat menggiurkan. Rasa sakit di tenggorokan dan seperti terbakar di dada biasanya dikeluhkan saat menderita panas dalam atau dalam istilah medis disebut misnomer. Penyebab panas dalam biasanya makan terlalu cepat, terlalu banyak daging dikonsumsi, konsumsi coklat, bawang, pepermint, kopi, minuman beralkohol dan juga merokok setelah makan juga bisa jadi pemicunya. Untuk menghindari panas dalam, selain menghindari pemicu-pemicunya, beberapa tips di bawah ini bisa di coba untuk mengatasi panas dalam.
Hindari makan 2-3 jam sebelum tidur.
Jangan terlalu banyak mengkonsumsi daging.
Usahakan berat badan ideal, orang yang memiliki badan gemuk cenderung mengalami panas dalam karena perut bagian atas mendesak melewati diafragma.
Minum segelas susu untuk meredakan gejala panas dalam meskipun tak seefektif antasid.
Gerakkan badan dan usahakan posisi tegak untuk menghindari posisi berbaring dan menekuk badan yang memicu pergerakan sekresi gastik menuju ke atas.
Usahakan kepala lebih tinggi saat tidur jika panas dalam menyerang.
Minum 1-2 sendok teh antasid setiap 1-2 jam untuk menetralisir asam, dengan catatan berkonsultasi pada dokter lebih dahulu terutama bagi penderita penyakit jantung, ginjal dan tekanan darah tinggi.